Barangsiapa Mencaci Waktu (Masa) maka Dia Telah Menyakiti Allah
Posted by Admin pada 28/05/2009
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Allah Subhanahu wata’ala berfirman : “Anak adam (manusia) menyakiti Aku, mereka mencaci masa, padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Akulah yang menjadikan malam dan siang silih berganti”. Dan dalam riwayat yang lain dikatakan : “janganlah kalian mencaci masa, karena Allah Subhanahu wata’ala adalah Pemilik dan Pengatur masa.” (Hadits al Bukhary).
Firman Allah Subhanahu wata’ala :
]وقالوا ما هي إلا حياتنا الدنيا نموت ونحيا وما يهلكنا إلا الدهر وما لهم بذلك من علم إن هم إلا يظنون[
“Dan berkata mereka : ‘Kehidupan ini tak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita kecuali masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al Jatsiah, 24).
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“قال الله تعالى : يؤذيني ابن آدم، يسب الدهر، وأنا الدهر أقلب الليل والنهار” وفي رواية : “لا تسبوا الدهر فإن الله هو الدهر”.
“Allah Subhanahu wata’ala berfirman : “Anak adam (manusia) menyakiti Aku, mereka mencaci masa, padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Akulah yang menjadikan malam dan siang silih berganti”. Dan dalam riwayat yang lain dikatakan : “janganlah kalian mencaci masa, karena Allah Subhanahu wata’ala adalah Pemilik dan Pengatur masa.” (Hadits al Bukhary)(1).
Kandungan bab ini :
-Larangan mencaci masa.
-Mencaci masa berarti menyakiti Allah.
-Perlu renungan akan sabda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam : “Karena Allah sesungguhnya adalah Pemilik dan Pengatur masa” (2).
-Mencaci mungkin saja dilakukan seseorang, meskipun ia tidak bermaksud demikian dalam hatinya.
(1)Orang-orang Jahiliyah, kalau mereka tertimpa suatu musibah, bencana atau malapetaka, mereka mencaci masa. Maka Allah melarang hal tersebut, karena yang menciptakan dan mengatur masa adalah Allah Yang Maha Esa. Sedangkan menghina pekerjaan seseorang berarti menghina orang yang melakukannya. Dengan demikian, mencaci masa berarti mencela dan menyakiti Allah sebagai Pencipta dan Pengatur masa.
(2)Sabda beliau itu menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah dengan takdir Allah, karena itu wajib bagi seorang muslim untuk beriman dengan qadha dan qadar, yang baik maupun yang buruk, yang manis maupun yang pahit.
Dikutip dari: file chm kitab tauhid penulis Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi, Judul Asli : Kitabut-Tauhid, Bab 45: Mencela masa berarti menyakiti Allah.
riri maysyuri said
benar yah…kebanyakan orang sering sekali mengeluhkan sesuatu yang sudah terjadi dengan mengandai-andaikan sesuatu yang sudah terjadi itu
Siti Fatimah Ahmad said
Assalaamu’alaikum… Wa’alaikumsalam
Benar sekali…bukan masa sahaja yang dicaci, malahan semua yang bersangkut paut dengan kehidupan kita seperti tidak mensyukuri makanan dan minuman yang tidak sedap dan segala nikmat-Nya yang lain. Tanpa kita sedari kita sudah menyalahi kurniaan Allah swt. Maha Suci Allah memelihara kita dari sesuatu yang menyakiti-Nya.
Janganlah Mencela Makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala « Qur’an dan Sunnah said
[…] Bagi yang Sering Mencela Makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala « Qur’an dan Sunnah on Barangsiapa Mencaci Waktu (Masa) maka Dia Telah Menyakiti Allahrioardi on Hukum Makan Kepiting dan yang Hidup di Dua AlamAmmar on Ada Tujuh Keajaiban Dunia […]
Apa Dosa yang Paling Besar di Sisi Allah? « Qur'an dan Sunnah said
[…] Barangsiapa Mencaci Waktu (Masa) maka Dia Telah Menyakiti Allah […]
Janganlah Mengucapkan Kafir Kepada Saudaramu « Qur'an dan Sunnah said
[…] Barangsiapa Mencaci Waktu (Masa) maka Dia Telah Menyakiti Allah […]