Qur'an dan Sunnah

Agama itu Nasehat

Indahnya Qiyamul Lail, Sholat Tahajjud di Malam Hari

Posted by Admin pada 13/07/2009

Qiyamul lail atau yang biasa disebut juga Sholat Tahajjud atau Sholat Malam adalah salah satu ibadah yang agung dan mulia , yang disyari’atkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai ibadah nafilah atau ibadah sunnah. Akan tetapi bila seorang hamba mengamalkannya dengan penuh kesungguhan, maka ia memiliki banyak keutamaan. Berat memang, karena memang tidak setiap muslim sanggup melakukannya.

Andaikan Anda tahu keutamaan dan keindahannya, tentu Anda akan berlomba-lomba untuk menggapainya. Benarkah ?

Ya, banyak nash dalam Alquran dan Assunnah yang menerangkan keutamaan ibadah ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama: Barangsiapa menunaikannya, berarti ia telah mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan pada sebagian malam hari, sholat tahajjudlah kamu sebagai ibadah nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isro’:79) Dr. Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqor menerangkan: “At-Tahajjud adalah sholat di waktu malam sesudah bangun tidur. Adapun makna ayat “sebagai ibadah nafilah” yakni sebagai tambahan bagi ibadah-ibadah yang fardhu. Disebutkan bahwa sholat lail itu merupakan ibadah yang wajib bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebagai ibadah tathowwu’ (sunnah) bagi umat beliau.” ( lihat Zubdatut Tafsir, hal. 375 dan Tafsir Ibnu Katsir: 3/54-55)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam).” (Muttafaqun ‘alaih)

Kedua : Qiyamul lail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih dan calon penghuni surga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah (yakni Abdullah bin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, -ed) seandainya ia sholat di waktu malam.” (HR Muslim No. 2478 dan 2479). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati Abdullah ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti fulan, ia kerjakan sholat malam, lalu ia meninggalkannya.” (HR Bukhari 3/31 dan Muslim 2/185).

Ketiga : Siapa yang menunaikan qiyamul lail itu, dia akan terpelihara dari gangguan setan, dan ia akan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya. Sebaliknya, siapa yang meninggalkan qiyamul lail, ia akan bangun di pagi hari dalam keadan jiwanya dililit kekalutan (kejelekan) dan malas untuk beramal sholeh.

Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya.” (Muttafaqun ‘alaih).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan: “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).” (Muttafaqun ‘alaih)

Keempat : Ketahuilah, di malam hari itu ada satu waktu dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, Allah akan memberi sesuatu bagi orang yang meminta kepada-Nya, dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya bila ia memohon ampunan kepada-Nya.

Hal itu sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau: “Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757). Dalam riwayat lain juga disebutkan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: “Adakah orang yang berdoa agar Aku mengabulkan doanya?” (HR Bukhari 3/25-26). Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar. (Tafsir Ibnu Katsir 3/54)

Kesungguhan Salafus Shalih untuk menegakkan Qiyamul lail

Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa tatkala orang-orang sudah terlelap dalam tidurnya, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu justru mulai bangun untuk shalat tahajjud, sehingga terdengar seperti suara dengungan lebah (yakni Al-Qur’an yang beliau baca dalam sholat lailnya seperti dengungan lebah, karena beliau membaca dengan suara pelan tetapi bisa terdengar oleh orang yang ada disekitarnya, ed.), sampai menjelang fajar menyingsing.

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah ditanya: “Mengapa orang-orang yang suka bertahajjud itu wajahnya paling bercahaya dibanding yang lainnya?” Beliau menjawab: “Karena mereka suka berduaan bersama Allah Yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya.”

Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang setia beribadah di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa adanya malam, sungguh aku tidak suka tinggal di dunia ini.”

Al-Imam Ibnu Al-Munkadir menyatakan : “Bagiku, kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, yakni qiyamul lail, bersilaturrahmi dan sholat berjamaah.

Al-Imam Hasan Al-Bashri juga pernah menegaskan: “Sesungguhnya orang yang telah melakukan dosa, akan terhalang dari qiyamul lail.” Ada seseorang yang bertanya: “Aku tidak dapat bangun untuk untuk qiyamul lail, maka beritahukanlah kepadaku apa yang harus kulakukan?” Beliau menjawab : “Jangan engkau bermaksiat (berbuat dosa) kepada-Nya di waktu siang, niscaya Dia akan membangunkanmu di waktu malam.”(Tazkiyyatun Nufus, karya Dr Ahmad Farid)

Pembaca yang budiman, inilah beberapa keutamaan dan keindahan qiyamul lail. Sungguh, akan merasakan keindahannya bagi orang yang memang hatinya telah diberi taufik oleh Allah Ta’ala, dan tidak akan merasakan keindahannya bagi siapa pun yang dijauhkan dari taufik-Nya. Mudah-mudahan, kita semua termasuk diantara hamba-hamba-Nya yang diberi keutamaan menunaikan qiyamul lail secara istiqamah. Wallahu waliyyut taufiq.

Dikutip dari salafy.or.id offline tulisan al Ustadz Abu Hamzah Yusuf. Judul: Indahnya Qiyamul Lail

17 Tanggapan to “Indahnya Qiyamul Lail, Sholat Tahajjud di Malam Hari”

  1. bulbul said

    betul sekali pak…!!!!!

    orang-orang hebat zaman dulu mereka menyedikitkan tidur apa lagi di malam hari mreka sedikit sekali untuk tidur, mereka memperbanyak shlat malam…

    salam kenal..
    Bulbul…

  2. khairil said

    jazakallah atas entry yg menarik ni.. rasa lebih bersemangat utk bangkit tahajud. smoga semua org Islam berlumba-lumba… jazakallah saudara. jika ada entry terbaru… bgtaulah kat ana..ana suka bentuk pengisian ilmu saudara..

  3. antho not hoed said

    Assalamu’alaikum Wr,Wb,.
    manusia sekarang udh mulai sedikt tidur malam,..& lebih byk melek tp dipakai begadang utk ceting,pesbuk-an n telpon2-an,.. Semoga semua bisa menyadarinya,..

    Wassalam,..
    anto not hoed

  4. aziza said

    disaat malam itulah kita dapat khusuk menghadapNya, menuangkan segala isi hati kita karena Dia lah tempat kita meminta pertolongan dari hiruk pikuknya dunia..
    salam kenal

  5. iya betul subhanallah, saya pernah meminta sesuatu yang sekiranya agak sulit terkabul, setelah sholat tahajud, pada siang harinya langsung dikabulkan keinginanku.

  6. WANDI thok said

    Subhaanalloh, ane rasanya belum bisa istiqomah. Kalah ama istri. Khoir… lanjutken

  7. hadiyanta said

    memang kita harus banyak bersyukur, dengan memperbanyak sholat malam dan puasa.

  8. hadiyanta said

    saya baru merasakan, sepertinya ALLAH menyuruh saya untuk sholat tahajud. Karena memang beberapa hari ini saya memikirkan hal tersebut.

  9. ramdani70 said

    Allhamdullilah. . . Smoga kita dapat pencerahan hati. . . Dan menyadarkan diri. . . .
    Salam kenal

  10. zakiaf said

    doakan agar bisa istiqomah

    jzk,
    zakiaf

  11. dira said

    Masih berat nih melakukannya, moga dapet hidayah-Nya..

  12. Mawaddah said

    Salam…

    Hati memang ingin bangun melaksanakan solat tahajjud ni..
    Tapi kadang kala sifat malas sntiasa melingkar dalam dri..
    Tapi alhamdulillah..pernah solat tahajjud wlaupun tak selalu..
    Yang paling baik,kita kena sntiasa beristiqamah mlakukan amalan soleh biarpun sdikit..

  13. re@cho said

    alah…..paling sholat malam, pada waktu kesusahan doang.Coba kalau udah dikabulkan doanya!!! dasar munafik…….(ya Robbi ampunilah orang2 yang kyak gini nich….)

  14. Abu jedi said

    @re@cho anda tidak boleh menghardik dan menuduh orang yang memohon kepada Allah jalla wa alla di sholat lail nya, orang munafik itu adalah orang yang menampakkan ke islaman tapi sebenarnya di kuffur terhadap Allah jalla wa alla, bila mereka bertemu dengan orang mukmin mereka mengatakan kami beriman tapi ketika mereka kembali kepada syaithon2 mereka, mereka mengatakan sesungguhnya kami hanya berolok olok. Nah kalo semua permohonan di mintakan kepada Allah jalla wa alla ya jangan di katakan munafik.

  15. dwi siami said

    Subhanalloh semoga kita tergolong orang orang yang mencintai waktu sholat lail amiin

  16. Andi Ariansyah said

    SubhannALLah…. Ya ALLah Kuat kan Iman kami.. daN KesabaraN kami.. Serta Keikhlasan… Jadikan Lah kami ya ALLah.. sebagai Ahli shalat… diantaranya Shalat Tahajud

  17. Ahmad Yani said

    Assalamu’alaikum

    mudah-mudahan kita bisa terus melakukannya sampai akhir hayat

Tinggalkan komentar